Perbandingan Biaya Pendidikan di Indonesia Dengan Negara Lain

asumsi biaya pendidikan

Saat sekian hari lalu saya ikuti sesuatu seminar di surabaya, saya kaget saat seorang peserta seminar bercerita perihal mahalnya biaya masuk kuliah dari sesuatu perguruan tinggi di surabaya. jumlahnya tak perlu saya ceritakan berapakah, namun yang jelas amat mahal. walau sebenarnya, itu baru duit masuknya doang. perihal ini membuat saya makin meyakini bahwa yang namanya biaya pendidikan mesti disiapkan sejak saat ini. benar, memanglah tidak seluruh biaya pendidikan itu mahal. bervariasinya wujud sekolah, terlebih sekolah yang jenjangnya telah cukup tinggi seperti sekolah tinggi, akademi atau kampus, membuat tidak seluruh standar biaya dapat sama. jangankan pendidikan tinggi, jenjang sekolah yang lebih rendah seperti sd, smp serta smu saja dapat beragam biayanya satu sama lain. tersebut sebab itu sebagian diantara anda ada yang jadi dapat untuk membayar biaya pada sekolah a, namun tidak dapat untuk membayar biaya pada sekolah b yang harga nya lebih mahal. tetapi demikianlah, butuh diketahui bahwa bukan hanya bermakna sekolah a yang biayanya dinilai murah tersebut dapat terus sama murahnya pada tahun-tahun mendatang. ini dikarenakan yang namanya biaya pendidikan tentu dapat naik terus dari th. ke th.. lantas, jikalau saat ini ada sekolah yang biaya pendidikannya dirasa tidak mahal, namun dikarenakan biaya tersebut naik terus setiap th., jatuh-jatuhnya tentu mahal. saya beri perumpamaan simpel saja : anggap saja saat ini anak anda berumur 3 th.. pertanyaannya mudah, bila saat ini duit pangkal smu yaitu rp 4 juta, serta umur rata-rata seseorang masuk smu yaitu saat pada umur 15 th., apakah kedepannya anda dapat membayar jumlah yang sama saat kedepannya anak anda masuk smu lebih kurang 12 th. lagi ? tentu lain, dikarenakan kedepannya biaya pendidikan tersebut tentu dapat tambah lebih mahal.

Cara menghitung lantas, bagaimana cara anda dapat menghitung serta memperkirakan jumlah biaya pendidikan anak anda kelak bila biaya pendidikan senantiasa naik dari th. ke th. ? kan, anda tidak paham berapakah % jumlah kenaikannya tiap-tiap th. ? benar. kita memanglah tidak dapat memperkirakan dengan tentu berapakah jumlah biaya pendidikan anak kita kelak. yang dapat kita kerjakan yaitu gunakan anggapan spesifik, serta mengharapkan agar pengandaian tersebut tidak meleset. sebagai perumpamaan, kita dapat memakai anggapan bahwa tiap-tiap th. biaya pendidikan dapat senantiasa naik sebesar 10 % tiap-tiap th.. rata-rata. karena, bila contohnya duit pangkal masuk smu pada waktu ini yaitu rp 4 juta, th. depan dapat diperkirakan bahwa duit pangkal tersebut dapat jadi rp 4. 400. 000, -. darimana angka itu didapat ? mudah : rp 4 juta + ( 10% x rp 4 juta ) tinggal dikalikan sebenarnya, tak hanya cara diatas, anda juga dapat menggunakan rumus : rp 4 juta x 1, 1. lho, kok 1, 1 ? bisa dari tempat mana itu ? oh, itu sih hanya matematika simpel. 1, 1 kan sama juga dengan 10% di atasnya 100%. lantas, 1, 1 itu yaitu wujud desimal supaya anda lebih cepat saat melakukan perkalian memperkirakan jumlah biaya pendidikan. namun bila anda akan gunakan pengandaian kenaikan biaya pendidikan 20% per th., maka anda dapat memakai wujud desimal 1, 2. bila anggapan kenaikan biaya pendidikannya yaitu 30% per th., pakai wujud desimal 1, 3. demikian selanjutnya. nah, kembali ke perumpamaan kenaikan 10% didalam 1 tahun, maka jika th. ini duit pangkal masuk smu yaitu rp 4 juta, maka th. depan angka tersebut diperkirakan jadi : rp 4 juta x 1, 1 = rp 4. 400. 000. itu untuk th. depan. bila untuk dua th. ke depan bagaimana ? anda dapat lakukan perkalian tersebut di atas lewat cara mengulangnya hingga 2 x, seperti ini : rp 4 juta x 1, 1 x 1, 1 bila untuk lima th. ke depan bagaimana ? lagi perkalian tersebut hingga lima kali, seperti ini : rp 4 juta x 1, 1 x 1, 1 x 1, 1 x 1, 1 x 1, 1. bila untuk 12 th. ke depan ? lagi hingga duabelas kali. demikian selanjutnya. memanglah, yang namanya perkiraan biaya pendidikan kerapkali tidak dapat dihitung lewat cara yang sesederhana itu. Tapi melakukan perkiraan jelas masih lebih baik daripada tidak ada sama sekali. Dengan adanya angka perkiraan seperti yang sudah Anda pelajari di atas tadi, maka Anda bisa lebih mudah dalam melakukan persiapan. Ibarat Anda sedang bepergian, Anda tahu dengan pasti ke mana arah yang sedang Anda tuju. Jadi, kalau Anda ingin mempersiapkan dana pendidikan untuk anak Anda, hal yang paling penting adalah dengan melakukan perhitungan tentang berapa perkiraan jumlah Biaya Pendidikan anak Anda kelak. Dengan demikian, akan lebih mudah bagi Anda untuk mengatur strategi agar siap bila tiba saatnya nanti. By : Safir Senduk

BIAYA PENDIDIKAN DAN PERENCANAAN KEUANGAN

perencanaan biaya pendidikan

Biaya Pendidikan

Menurut hitungan para perencana keuangan, biaya pendidikan di negeri ini rata-rata meningkat sekitar 15%–20% per tahun. Angka ini lebih dari dua kali lipat rata-rata kenaikan inflasi. Makanya, merencanakan biaya pendidikan anak sejak dini merupakan hal penting kalau tak ingin tergopoh-gopoh saat harus membayar.

Sebagai orangtua yang baik, sepantasnya Anda merencanakan dengan matang biaya pendidikan anak. Nah, apa saja yang perlu Anda persiapkan?

 

Pertama, tentukan target kebutuhan dana pendidikan. Menurut Yudi Prima, perencana keuangan dari AIA Financial - Lily Group, "Sejak anak lahir ke dunia, orangtua pasti sudah bisa memperkirakan pada usia berapa si anak akan masuk TK, SD, SMP, dan perguruan tinggi". Nah, cari informasi berapa biaya pendidikan saat ini atas setiap jenjang pendidikan tersebut. 

Berdasarkan informasi itu, kita bisa memperkirakan kebutuhan dana buat sang anak kelak. Ambil contoh, biaya masuk SD saat ini Rp 6 juta, sementara anak Anda baru akan masuk SD empat tahun mendatang. Dengan asumsi kenaikan ongkos pendidikan sebesar 20% per tahun, berarti saat dia masuk SD nanti, Anda harus menyiapkan dana sekitar Rp 12,5 juta. "Perhitungan ini penting supaya Anda tidak gelagapan nantinya," kata Yudi. 

Setelah menentukan target kebutuhan dana, langkah kedua adalah memastikan cara mencapai target tersebut. Banyak pilihan yang bisa dilakukan.

Menurut perencana keuangan Safir Senduk, salah satu cara menyiapkan biaya pendidikan anak adalah lewat investasi aset seperti tanah. Namun, investasi ini hanya cocok untuk jangka panjang. "Kelemahan lain, tanah tidak selalu mudah untuk dijual kembali," papar dia.

Untuk kebutuhan dalam jangka pendek, Safir menyarankan Anda berinvestasi secara bertahap. Misalnya, lewat produk tabungan pendidikan. Ada beberapa keunggulan tabungan pendidikan ini. Selain suku bunga yang umumnya lebih tinggi daripada tabungan biasa, produk ini juga memiliki fasilitas asuransi jiwa.
Dengan begitu, kalau orangtua kehilangan penghasilan karena kematian, kecelakaan, atau sakit parah, dana pendidikan anak sudah terproteksi. "Ini salah satu keunggulan tabungan pendidikan," kata Direktur Konsumer PT Bank Bukopin Tbk Lamira S. Parwedi. Yudi menyarankan orangtua menyisihkan 20% dari pendapatan setiap bulan untuk investasi di tabungan pendidikan.
Meski begitu, menurut Yudi , investasi di tabungan pendidikan ini cuma cocok dipakai menyiapkan dana sekolah anak sampai bangku SD. Sedangkan untuk kebutuhan dana pendidikan dalam jangka panjang, misalnya lebih dari 10 tahun, Safir Senduk menyarankan supaya alokasi dana pendidikan dialihkan ke produk keuangan lain yang memberikan imbal hasil lebih tinggi.
Setidaknya, produk investasi tersebut bisa memberikan imbal hasil minimal sama dengan kenaikan biaya pendidikan anak per tahun. Contoh instrumen yang ideal adalah investasi di produk reksadana, saham, atau emas batangan.
Original post biaya pendidikan

BIAYA PENDIDIKAN WUJUD INVESTASI JANGKA PANJANG


Biaya Pendidikan - Beberapa waktu yang lalu siswa-siswi kelas 3 SMU sedang di pusingkan dengan UAN atau Ujian akhir Nasional. Pada salah satu wawancara yang dilakukan oleh sebuah televisi swasta terekam suatu pernyataan berikut:
Reporter: "Bagaimana Dik sudah siap dengan ujiannya? Kalau lulus apa rencana selanjutnya?"
"Kalau siap sih ya harus disiap-siapkan kak, namanya juga ujian. Setelah lulus nggak tau mau gimana secara biaya kuliah sekarang mahal, nggak yang swasta nggak yang negeri." Si pelajar menjawab pertanyaan si reporter sambil sesekali memperbaiki susunan rambutnya.
Biaya pendidikan khususnya pendidikan tinggi memang bukan barang murah. Bukan rahasia umum lagi bahwa biaya masuk perguruan tinggi menjadi salah satu biaya yang menguras sebagian kekayaan keluarga. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mempersiapkan biaya besar ini. Dan tentunya hal ini seharusnya memang dipersiapkan dari jauh hari karena bukan salah satu pengeluaran mendadak kan?

• Mempersiapkan Biaya Pendidikan
Kalau saat ini si anak sedang sibuk mempersiapkan fisik dan mental agar bisa lulus dari UAN, maka si orang tua biasanya saat ini juga sibuk memikirkan bagaimana bisa menyediakan biaya untuk keperluan si anak melanjutkan pendidikannya. Sebagian mungkin sudah mempersiapkannya, walaupun jumlahnya bisa saja berlebih atau kurang. Minimal sudah lebih baik dibandingkan tidak ada persiapan sama sekali. Secara gampang, mempersiapkan biaya pendidikan bisa dilakukan dengan dua langkah inti sebagai berikut:
1. Mengetahui biaya yang dibutuhkan kelak
Langkah pertama yang harus kita lakukan untuk mempersiapkan biaya pendidikan anak kita adalah dengan mengetahui berapa besar biaya pendidikannya kelak. Biaya pendidikan saat ini besarannya pasti berbeda dengan saat anak kita bersekolah kelak jadi ketahui berapa biayanya saat ini, berapa besar kira-kira asumsi kenaikannya, dan hitung berapa besar total biaya tersebut bila tiap tahun biaya pendidikan naik seperti asumsi yang kita buat.
2. Pilih produk investasi yang cocok untuk digunakan
Setelah mengetahui berapa besar sasaran yang ingin dicapai, maka saatnya memilih produk untuk mencapai tujuan tersebut. Seperti ulasan-ulasan saya terdahulu, dalam memilih produk, seyogyanya kita memerhatikan jangka waktu pencapaian tujuan keuangan kita. Untuk biaya pendidikan yang akan dicapai dalam waktu pendek, maka carilah produk investasi jangka pendek. Dan untuk tujuan biaya pendidikan jangka panjang, produk investasi jangka panjang juga jawabannya.
• Memilih Produk Investasi
Pertanyaan ini selalu ada tiap kali saya membicarakan produk investasi. Sekali lagi produk investasi harus dipilih berdasarkan jangka waktu pencapaian tujuan tersebut. Bila kita berbicara tentang produk investasi untuk pendidikan, pada dasarnya ada 2 bagian besar yaitu:
1. Produk berpenghasilan tetap
Produk investasi ini biasanya menawarkan adanya imbal hasil atau penghasilan yang bersifat tetap. Contoh yang paling mudah adalah tabungan pendidkan dan asuransi pendidikan. Dikatakan tetap karena produk ini memberikan hasil yang konsisten bisa berupa jumlahnya maupun frekuensinya. Ada banyak sekali produk dengan jenis seperti ini mulai dari tabungan biasa, deposito dan lain sebagainya. Saat ini saya ingin membahas 2 produk berpenghasilan tetap yang biasanya berkonotasi pendidikan yang ada di pasaran.
Produk Tabungan Pendidikan sebenarnya adalah produk tabungan berjangka; artinya terdapat jangka waktu yang diperjanjikan antara si penabung dan bank dimana kita sebagai penabung tidak diperbolehkan melakukan penarikan sebelum jangka waktu yang telah disepakati. Kelebihan produk ini adalah hasil investasi yang bersifat tetap frekuensinya tiap bulan. Jadi di produk ini kita akan mendapatkan bunga yang dibayarkan tiap bulan secara periodik sampai dengan jangka waktu tertentu yang disepakati misalnya pada saat usia anak 6 tahun, 12 tahun dan seterusnya. Bunga yang ditawarkan biasanya lebih tinggi daripada produk tabungan biasa, tanpa ada macam-macam biaya administrasi dan operasional seperti ATM karena memang produk ini bukan produk yang likuid seperti produk tabungan biasa. Kelemahan produk ini adalah bunga yang biasanya mengikuti bunga pasar. Artinya bila bunga di pasaran turun, bisa saja hasil yang diperoleh si nasabah turun. Jadi tidak ada kepastian dalam hal jumlah.
Produk Asuransi Pendidikan sebenarnya adalah produk asuransi jiwa namun dengan tambahan manfaat berupa hasil investasi yang jumlahnya telah ditentukan di awal. Produk ini biasa disebut dengan asuransi dwiguna atau endownment artinya disamping memberikan proteksi, produk ini juga memberikan tambahan manfaat berupa hasil investasi. Perbedaan dengan produk unit link adalah pada hasil investasinya. Pada produk dwiguna ini hasil investasi telah ditentukan di awal dimana kita sudah tahu sejak awal dengan pasti berapa yang akan kita peroleh kelak. Sedangkan pada produk unitlink hasil investasi tidak bisa ditentukan di awal karena pertumbuhannya sangat tergantung bagaimana si manajer investasi mengolah dana yang kita investasikan. Kelebihan produk ini seperti saya telah sebutkan di atas adalah kepastian dalam jumlah hasil. Biasanya sejak awal pihak asuransi sudah memberikan gambaran berupa jumlah dana yang bisa diambil atau hasil investasi yang bisa digunakan. Misalnya saat anak berusia 6 tahun akan mendapatkan Rp.5 juta, saat 12 tahun dapat 12 juta dan seterusnya. Namun tetap memiliki kelemahan. Produk ini tidak tanggap terhadap inflasi. Padahal kenaikan biaya penddidikan juga dipengaruhi oleh inflasi. Bila di produk tabungan pendidikan bunga bisa naik atau turun sesuai dengan keadaan pasar, maka di produk ini tidak. Hasil telah ditentukan di awal. Jadi bila kenaikan biaya pendidikan di atas hasil investasi kita, maka bisa terjadi pada saat dibutuhkan dana tersebut tidak lagi mencukupi.
2. Produk Berpenghasilan Bertumbuh
Produk investasi ini menawarkan hasil dari proses jual dan beli. Biasanya hasil berupa laba atau bagi hasil. Produk termasuk dalam jenis ini adalah emas, tanah, saham, reksadana, unit link dan sebagainya. Produk ini memiliki potensi hasil yang lebih tinggi dari produk berpenghasilan tetap. Ini karena perkembangan hasil tergantung dari permintaan dan penawaran. Jadi bisa saja harga jual menjadi sangat tinggi karena banyaknya permintaan. Namun kelemahannya adalah bisa terjadi harga bukan naik tapi malah turun. Ini bisa terjadi karena penawaran lebih tinggi dari permintaan sehingga harganya turun. Namun beberapa produk investasi sejenis ini biasanya untuk jangka panjang akan mengalami kenaikan karena mengikuti inflasi atau kelangkaan, misalnya emas, tanah, saham, reksadana dan sebagainya.
Kesimpulan
Untuk mempersiapkan biaya pendidikan, kita bisa menggunakan 2 jenis produk yaitu pendapatan tetap atau bertumbuh. Karena pendapatan tetap memberikan kepastian walaupun hasilnya tidak begitu besar, maka gunakan produk ini untuk tujuan biaya pendidikan jangka pendek. Sedangkan produk pertumbuhan, walaupun hasilnya tinggi tapi untuk jangka pendek sangat berisiko karena dimungkinkan terjadinya penurunan nilai investasi. Jadi gunakan ini untuk tujuan biaya pendidikan jangka panjang.

biaya pendidikan

PENTINGNYA PENDIDIKAN SEJAK DINI

 
pentingnya pendidikan

Pentingnya Pendidikan Anak Sejak Dini

Pendidikan merupakan aset penting untuk kemajuan sebuah negara, maka dari itu setiap penduduk negara harus dan wajib mengikuti jenjang pendidikan, baik jenjang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah maupun tinggi. Dalam bidang pendidikan seorang anak dari lahir memerlukan pelayanan yang tepat dalam pemenuhan kebutuhan pendidikan disertai dengan Pemahaman mengenai karakteristik anak sesuai pertumbuhan dan perkembangannya akan sangat membantu dalam menyesuaikan proses belajar bagi anak dengan usia, kebutuhan, dan kondisi masing-masing, baik secara intelektual, emosional dan sosial.
Sebelum bicara lebih jauh, apa sih pendidikan anak usia dini? Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagianak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal.

Mengapa pendidikan anak usia dini itu sangat penting?

Berdasarkan hasil penelitian sekitar 50% kapabilitaas kecerdasan orang dewasa telah terjadi ketika anak berumur 4 tahun,8 0% telah terjadi perkembangan yang pesat tentang jaringan otak ketika anak berumur 8 tahun dan mencapai puncaknya ketika anak berumur 18 tahun, dan setelah itu walaupun dilakukan perbaikan nutrisi tidak akan berpengaruh terhadap perkembangan kognitif.
Hal ini berarti bahwa perkembangan yang terjadi dalam kurun waktu 4 tahun pertama sama besarnya dengan perkembangan yang terjadi pada kurun waktu 14 tahun berikutnya. Sehingga periode ini merupakan periode kritis bagi anak, dimana perkembangan yang diperoleh pada periode ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan periode berikutnya hingga masa dewasa. Sementara masa emas ini hanya datang sekali, sehingga apabila terlewatkan berarti habislah peluangnya.
Menurut Byrnes, pendidikan anak usia dini akan memberikan persiapan anak menghadapi masa-masa ke depannya, yang paling dekat adalah menghadapi masa sekolah. “Saat ini, beberapa taman kanak-kanak sudah meminta anak murid yang mau mendaftar di sana sudah bisa membaca dan berhitung. Di masa TK pun sudah mulai diajarkan kemampuan bersosialisasi dan problem solving. Karena kemampuan-kemampuan itu sudah bisa dibentuk sejak usia dini,” jelas Byrnes.
Selanjutnya menurut Byrnes, bahwa pendidikan anak usia dini itu penting, karena di usia inilah anak membentuk pendidikan yang paling bagus. Di usia inilah anak-anak harus membentuk kesiapan dirinya menghadapi masa sekolah dan masa depan. Investasi terbaik yang bisa Anda berikan untuk anak-anak adalah persiapan pendidikan mereka di usia dini.

KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) PENDIDIKAN DASAR TAHUN ANGGARAN 2013 JENJANG Sekolah Menengah Pertama/Luar Biasa

Pengertian DAK Pendidikan Dasar

Biaya Pendidikan


• DAK Bidang Biaya Pendidikan Dasar adalah dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dialokasikan kepada daerah tertentu untuk mendanai kegiatan khusus yang merupakan bagian dari program yang menjadi prioritas Nasional, khususnya untuk membiayai kebutuhan sarana dan prasarana satuan pendidikan dasar 9 (sembilan) tahun yang belum mencapai standar tertentu atau percepatan pembangunan daerah di bidang pendidikan dasar.
• Besaran DAK ditetapkan setiap tahun dalam APBN
Dasar Hukum Dana Alokasi Khusus Bidang pendidikan Dasar Tahun Anggaran 2013 dapat dilihat dalam Permendikbud Nomor 12 Tahun 2013 dan peraturan Sekretaris Jenderal Nomor 17809/A/LL/2013 tanggal 22 Maret 2013.

Kebijakan DAK Bidang Pendidikan Dasar 2013

1. DAK Bidang Pendidikan Dasar dialokasikan untuk mendukung penuntasan program wajib belajar pendidikan dasar 9 (Sembilan) tahun yang bermutu dan merata dalam rangka memenuhi Standar Pelayanan Minimum dan secara bertahap memenuhi Standar Nasional Pendidikan.
2. Sasaran program DAK Bidang Pendidikan Dasar untuk SD/SDLB dan SMP/SMPLB baik negeri maupun swasta.
3.Alokasi DAK Bidang Pendidikan Dasar per daerah dan pedoman umum DAK ditetapkan oleh Menteri Keuangan Nomor 201/PMK.07/2012 tentang Pedoman Umum dan Alokasi Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun Anggaran 2013
4.Kegiatan DAK bidang pendidikan Dasar Jenjang SD/SDLB diarahkan untuk:
a.rehabilitasi ruang kelas rusak sedang;
b.pembangunan perpustakaan;
c.pengadaan peralatan pendidikan.
1)peralatan pendidikan Matematika;
2)peralatan pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA);
3)peralatan pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS);
4)peralatan pendidikan Bahasa;
5)peralatan Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan; dan/atau
6)peralatan pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan.

5. Kegiatan DAK bidang pendidikan Dasar jenjang SMP/SMPLB diarahkan untuk:
a.penggandaan dan distribusi buku teks pelajaran sesuai kurikulum 2013 sehingga seluruh peserta didik kelas VII terpenuhi kebutuhan bukunya.
b.rehabilitasi ruang beajar dengan tingkat kerusakan paling rendah rusak sedang; pembangunan ruang kelas baru; pembangunan perpustakaan; pembangunan ruang belajar lainnya.
c.pengadaan peralatan pendidikan yang terdiri dari peralatan IPS , Matematika, peralatan laboratorium IPA, peralatan laboratorium Bahasa, dan peralatan olah raga.

biaya pendidikan






Target Yang akan dicapai
Jenjang SD/SDLB adalah:
1.tercapainya kebutuhan ruang kelas yang layak;
2.tersedianya ruang perpustakaan beserta perabotnya; dan
3.tersedianya peralatan pendidikan yang memadai.

Jenjang SMP/SMPLB adalah:
1.tersedianya buku teks pelajaran sesuai kurikulum 2013 sehingga seluruh peserta didik kelas VII terpenuhi kebutuhan bukunya;
2.bertambahnya ruang belajar dalam kondisi layak sebagai tempat terselenggaranya proses belajar mengajar;
3.bertambahnya ruang kelas baru (RKB) beserta perabotnya; dan
4.bertambahnya sarana pendidikan penunjang peningkatan mutu pendidikan.

Penggandaan dan distribusi Buku Teks Pelajaran sesuai kurikulum 2013 menggunakan mekanisme pemilihan penyedia barang/jasa sesuai Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, dan sebagaimana telah diubah dua kali terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012.

Rehabilitasi ruang kelas rusak sedang untuk jenjang SD/SDLB, rehabilitasi ruang belajar dengan tingkat kerusakan paling rendah rusak sedang untuk jenjang SMP/SMPLB, pembangunan ruang kelas baru beserta perabotnya, pembangunan ruang perpustakaan beserta perabotnya, atau pembangunan ruang belajar lainnya beserta perabotnya menggunakan mekanisme Swakelola oleh kelompok masyarakat di lingkungan sekolah sesuai Pasal 3, Pasal 26, Pasal 28, dan Pasal 31 Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 dengan melibatkan partisipasi masyarakat yang diberi nama Panitia Pembangunan Sekolah (P2S) sesuai dengan prinsip manajemen berbasis sekolah.